30 January 2009

Pertemuan dengan Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi

Bismillaahirrohmaanirrohiiiim…

Jika di daerah Tanggul, Jember, Jawa Timur, ada Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid, maka di Jakarta ada Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi
Ya, namanya sama: Al-Habib Sholeh bin Muhsin, marganya saja yang berbeda: Al-Hamid dan Al-Habsyi…

Yang saya sering dengar, orang banyak menyebut nama Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid dengan nama Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid, Tanggul…
Iya, jadi ditambahkan kata Tanggul di belakang nama Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid…
Seperti halnya Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi...
Orang banyak menyebut nama Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi dengan nama Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi, Kwitang...
Kwitang ini adalah tempat di mana Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi mengadakan majlis ta’lim setiap hari Minggu setiap pekan...
Saya kira teman-teman semua bisa mendapatkan manaqib (perjalanan hidup) kedua habaaib yang sangat berpengaruh di zamannya bahkan sampai sekarang ini, Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid, Tanggul, dan Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi, Kwitang, baik lewat buku-buku yang beredar maupun lewat internet...

Saya pribadi tidak mengalami masa-masa Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi, Kwitang, dan Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid, Tanggul...
Dari ketiga habaaib yang mulia di atas, hanya Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi yang bisa saya pandang lewat kedua mata saya ini di beberapa majlis ilmu yang saya hadiri...
Memang, belum berapa lama saya mengenal, atau tepatnya memandang, sosok Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi, mungkin sekitar dua atau tiga tahun yang lalu...
Dari awal saya memandang wajah dan mengikuti mau’izhoh hasanah Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi ini saya sudah sangat terpikat...
Wajahnya berbinar, senyumnya menenangkan hati, suaranya amat jelas, ekspresinya sangat khas...
Paling tidak itulah yang membuat saya langsung terpikat ketika saya pertama kali memandang wajah, melihat senyuman, dan mendengarkan mau’izhoh hasanah Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi pada suatu kesempatan...

Terakhir kali saya bertemu dengan Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi adalah pada hari kunjungan Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh ke Majlis Ta’lim Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi di daerah Kwitang, Jakarta Pusat...
Alhamdulillah kala itu saya tidak hanya memandang dan mendengarkan Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi dari kejauhan namun saya sekaligus memandang, mendengarkan, dan berbicara kepada Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi secara langsung...
Alhamdulillah...
Memang benar apa yang saya rasakan selama ini: Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi sangat ramah, saaaaangat ramah...
Saya tidak dapat melukiskan perasaan saya saat itu betapapun saya menulis beratus-ratus kalimat di sini...
Saya benar-benar bahagia, kagum, saya bersyukur...

Dalam kesempatan tersebut Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi menyampaikan petuah yang sesungguhnya sudah sering saya dengar namun sering pula saya lupakan...
Pesan Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi ini memang simpel namun berkat penyampaian Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi yang khas dan sederhana, pesan tersebut menjadi amat berkesan...

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi mengingatkan saya untuk berbakti kepada kedua orangtua, khususnya ibu...
Simpel? Memang...
Coba lihat bagaimana Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi menyampaikannya...

Saya pada hari itu memang menghadiri Majlis Ta’lim Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi bersama keluarga: ayah, ibu, kakak, dan adik...
Tentu hari itu menjadi hari yang sangat istimewa karena telah dikabarkan seminggu sebelumnya bahwa Majlis Ta’lim Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi akan kedatangan tamu istimewa dari Hadhromaut, Yaman: Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh beserta rombongan...

Tak jauh dari tempat Majlis Ta’lim Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi berdiri tegak sebuah masjid yang megah yang di dalamnya terdapat tiga maqam yang ramai diziarahi orang: Maqam Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi, maqam Al-Habib Muhammad bin Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi dan maqam istri Al-Habib Muhammad bin Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi...
Banyak orang yang berdo’a di samping ketiga maqam tersebut dengan bertawassul kepada para ahli kubur yang ada di dalamnya...

Mengenai ziarah Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi menyatakan bahwa do’a Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi itu kalah dari do’a orangtua kita, khususnya ibu...
Oleh karena itu, kita harus hormat dan patuh kepada orangtua kita...

Buat anak-anak muda, mungkin pesan untuk selalu hormat kepada kedua orangtua sering sekali kita dengar...
Tapi terkadang, memang, kita, atau tepatnya saya, malah membangkang dengan orangtua...
Panggilan orangtua tidak saya sahuti sehingga orangtua tidak tahu apakah saya mendengar atau tidak, yang menyebabkan orangtua terus memanggil nama saya...
Kata-kata, pesan-pesan orangtua tidak saya pegang walau berkali-kali orangtua menyampaikan kata-kata yang sama tersebut kepada saya...
Rutinitas orangtua di rumah tidak saya bantu padahal saya sendiri bisa melakukannya...
Menyapu, mencuci piring, mencuci pakaian, bahkan hanya tinggal menjemur pakaian yang telah selesai dicuci pun tidak saya lakukan atas inisiatif saya sendiri, harus selalu orangtua dulu yang meminta...
Astaghfirulloooh...

Memang, kata Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi, anak muda seperti saya ini (^_^) kadang-kadang melenceng dari jalan yang sesungguhnya mesti ditempuh...
Walaupun demikian Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi tetap menyampaikan kata-kata yang begitu luar biasa...
Kita bukanlah malaikat yang selalu berjalan di jalur yang benar...
Oleh karena itu tidak mungkin kita selamanya benar, pasti ada kesalahan yang kita perbuat, sekecil apapun itu...
Ini bukanlah suatu pembenaran bagi kita untuk terus keluar dari jalur yang semestinya namun yang ingin disampaikan Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi adalah bahwa jika kita melakukan kesalahan maka cepat-cepatlah kita kembali, kembali ke jalan-Nya...
Jadi, sedikit-sedikit kita keluar jalur, cepat kembali berjalan di jalur yang seharusnya...
Oke?! ^_^

Do’a orangtua kita, apalagi do’a ibu kita khususnya, itu sangat mustajab, sangat maqbul, pasti, passsti di-qabul oleh ALLAH SWT!
Begitu yang disampaikan Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi dengan ekspresi yang amat khas menirukan petuah sang ayah tercinta kepada Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi sendiri...

Banyak orang yang pergi ziarah ke sana ke mari, mengikuti acara-acara keagamaan, majlis ilmu, majlis dzikir di sana-sini, tapi tidak hormat kepada orangtuanya sendiri...
Sungguh amat disayangkan...
Bukankah ridho ALLAH SWT terletak pada ridho orangtua kita??
Bukankah murka ALLAH SWT terletak pada murka orangtua kita???

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi sendiri yang mengatakan bahwa Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi bisa menjadi seperti sekarang ini adalah berkah dari kedua orangtua Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi...
Maaf, kalau saya tidak salah tangkap ucapan Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi pada saat itu, jika pergi berziarah ke Hadhromaut, Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi selalu mengajak sang ibunda tersayang...
Mengapa? Mengapa Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi melakukan hal tersebut?
Itu semua karena saking ta’zhim (hormat)-nya Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi kepada sang ibunda...
Selain itu Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi tidak hanya ingin berdoa dengan bertawassul kepada para ahli kubur yang Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi ziarahi tetapi juga ingin tetap dido’akan oleh sang ibunda...
Alloohu Akbar...

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi menyampaikan hal ini sambil menahan air mata...
Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi tampak tegar namun di balik itu Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi terlihat tidak dapat menyembunyikan kesedihannya karena teringat kepada sang ibunda, juga kepada sang ayahanda tercinta...
Sejenak Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi berhenti berucap...
Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi pun mulai membuka mulut beliau dan menggoyangkan tangan kanan beliau sambil mengacungkan telunjuk beliau namun tak terdengar suara dari mulut beliau...
Walaupu demikian, pesan Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi lewat isyarat tersebut tetap sampai dan sangat terasa...

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi berusaha melanjutkan petuahnya...
Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi berujar bahwa sampai saat ini Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi sendiri tetap membiasakan 'mengirim' Suroh Al-Fatihah untuk sang ibunda, juga sang ayahanda tersayang...
Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi juga senantiasa berdo’a agar semua yang Al-habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi lakukan mudah-mudahan pahalanya juga buat kedua orangtua tercinta...
Tidak putus-putusnya Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi menjalin hubungan dengan kedua orangtua tercinta meski ayah-bunda telah tiada...

Ingiiiiin sekali saya bertemu kembali dengan Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi...
Saya juga berharap teman-teman semua juga bisa bertemu dengan Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi...
Dengan begitu, kita akan mendapatkan pesan-pesan yang saaangat berharga dari Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Habsyi...
Mudah-mudahan saya dan teman-teman semua dapat mengambil hikmah dari sekelumit tulisan ini untuk kemudian mengamalkannya dalam menjalankan kehidupan kita sehari-hari...
Aamiiiin...

Mohon maaf atas segala kesalahan...
Walloohu A’lam...

3 comments:

  1. Habib Shaleh ini yang tinggi besar dan hitam itu ya?
    Yang jika ceramah sering mengucapkan kata "na'am"?

    ReplyDelete
  2. Assalamuallaikum, Wan kalo ingin bertemu dan tolabul ilmi dengan beliau... ada di Majelis Taklim Al'Madad Wan (http://majelisalmadad.org). Insya Allah setiap Minggu1 dan 3 hari kemis malam Jum'at Beliau mengajar kami.

    ReplyDelete